CAHAYASUMATERA.COM, Jakarta – Mendagri Tito Karnavian menyoroti jalur perlintasan negara di Kepulauan Riau. Dia melihat langsung perbatasan negara di Kepri belum permanen.
Hal itu disampaikan Tito saat melakukan kunjungan kerja ke Kepulauan Riau, Kamis (13/1) kemarin. Tito meninjau langsung Karang Singa dan Karang Selatan di Kabupaten Bintan.
Sekadar informasi Pulau Karang Singa merupakan perairan RI yang berbatasan langsung dengan Malaysia hingga Singapura. Tito mengatakan wilayah ini masuk teritorial Indonesia.
“Kami ke Kepri tujuan nomor satu adalah untuk melihat dua karang penting yaitu Karang Singa dan Karang Selatan. Mengapa? Karena letaknya di Selat Malaka dan masuk wilayah teritorial kita,” kata Tito.
Mendagri menilai kedua Karang tersebut sebagai salah satu ‘Choke point’ yang sangat penting. Tito menegaskan wilayah tersebut harus dijaga dan diberi tanda yang menegaskan wilayah NKRI.
“Ini saya melihat belum ada tanda-tanda yang permanen sebagai milik kita, yang ada hanya buoy saja, pelampung,” ujarnya.
Untuk itu, pria yang juga menjabat sebagai Kepala Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) melakukan koordinasi untuk membangun mercusuar. Nantinya mercusuar itu akan jadi salah satu tanda kedaulatan negara.
“Mercusuarnya dibuat tahun ini, kita ingin tanda itu menunjukkan bahwa memang berdaulat teritorial kita,” tegasnya.
Tito menilai menjaga kedaulatan negara merupakan tugas penting karena menyangkut wilayah teritorial. Dia mengatakan menjaga kedaulatan di batas terluar perlu dilakukan agar sengketa Sipadan-Ligitan tak terulang. (Hartawan)