Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian Mengapresiasi Kerja Keras Gubernur Riau Menjadikan Kepri Sebagai Provinsi ke-3 Dengan Capaian Vaksinasi Tertinggi

banner 120x600

CAHAYASUMATERA.COM, Jakarta – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian me-launching pelaksanaan vaksinasi booster atau penyuntikan dosis ketiga di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Kamis (13/1/2022). Launching tersebut berlangsung di Maha Vihara Duta Maitreya Kota Batam yang menjadi salah satu tempat pelaksanaan vaksinasi booster. Kegiatan launching dihadiri oleh Gubernur Kepri, Ketua DPRD Kepri dan jajaran Forkopimda, serta  disaksikan oleh bupati/wali kota se-Provinsi Kepri yang turut bergabung secara virtual.

Launching tersebut secara simbolis dilakukan dengan menyuntikkan vaksin dosis ketiga kepada peserta vaksin. Selain itu, juga ditandai dengan menekan tombol sirine oleh Mendagri bersama Gubernur Kepri Ansar Ahmad beserta sejumlah pejabat lainnya.

Mendagri dalam arahannya mengapresiasi gelaran vaksinasi dosis ketiga tersebut. Menurutnya, pemberian vaksinasi dosis ketiga perlu dilakukan untuk memperkuat kekebalan tubuh. Dengan begitu, dirinya  berharap masyarakat dapat tercegah dari infeksi Covid-19. Apabila terinfeksi, diharapkan dampaknya tidak terlalu berat kepada tubuh.

Selain itu, Mendagri juga mengapresiasi kerja keras yang dilakukan Gubernur Kepri, bupati/wali kota, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan berbagai pihak lainnya selama pandemi termasuk dalam mempercepat laju vaksinasi. Kerja keras itu menjadikan Kepri sebagai provinsi ketiga dengan capaian vaksinasi tertinggi dan tercepat, baik untuk dosis pertama maupun kedua.

Kecepatan vaksinasi yang dilakukan juga telah menunjukkan hasil yang baik di daerah tersebut. Hal ini dibuktikan dengan kondisi sejumlah indikator penanganan pandemi yang dinilai terus membaik. Mendagri meminta agar kekompakan seluruh pihak tersebut dapat terus dijaga, termasuk dalam pemberian vaksinasi dosis ketiga.

Di lain sisi, Mendagri mengimbau agar Pemerintah Daerah tetap mengejar masyarakat yang belum mengikuti vaksinasi. Sebab, langkah itu perlu dilakukan terutama bagi masyarakat yang lanjut usia (lansia) dan anak-anak. (Hartawan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *