HKG-PKK Tingkat Nasional di Kepri, Ketua TP-PKK Beri Bantuan ke Warga Pulau Penyengat

banner 120x600

CAHAYASUMATERA.COM – Peringatan Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK tingkat Nasional ke-50, Ketua Umum Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Tri Tito Karnavian menyerahkan bantuan sembako kepada Lansia, dan stimulus UMKM, serta desain label dan cetak.

Penyerahan bantuan dilakukan istri Menteri dalam negeri (Mendagri) ini kepada warga Pulau Penyengat kota Tanjungpinang Provinsi Kepri, Senin (7/3/2022).

Selain memberikan Bantuan, Tri Tito Karnavian juga meninjau pelaksanaan vaksinasi booster di Pulau Penyengat. Peringatan Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK tingkat Nasional ke-50 dipusatkan di Provinsi Kepulauan Riau.

“Memang kami datang kesini dalam rangkaian peringatan HKG PKK ke-50. Kegiatan yang dipusatkan di Provinsi Kepri harus menyentuh masyarakat. Kami tidak mau sekedar seremonial saja,” ucapnya.

Dalam kesempatan itu, Tri Tito Karnavian, mengakui sudah beberapa kali sampai ke pulau bersejarah tersebut. Dan ia pun merasa takjub dengan perkembangan Pulau Penyengat yang sangat berbeda ketika pertama kali ia berkunjung.

“Saya sudah beberapa kali ke Penyengat. Saya begitu terkejut karena begitu berbeda dari tahun 2018 lalu,” ucapnya.

Sementara itu, Gubernur Kepri, Ansar Ahmad, memaparkan pihkany bersama pemerintah pusat telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 30 miliar untuk menata kawasan Pulau Penyengat sebagai Pulau Warisan Budaya di Tanjungpinang.

Menurutnya, revitalisasi Pulau Penyengat merupakan salah satu program prioritas. Dimana salah satu tujuannya adalah mengembangkan dan melestarikan budaya Melayu, serta mewujudkan Kota Tanjungpinang sebagai ibukota Provinsi Kepri

Selain itu, Ansar juga memaparkan progres revitalisasi Masjid Sultan saat ini masih dalam tahap koordinasi dengan Direktorat Jenderal Kebudayaan dan Balai Pelestarian Cagar Budaya Batusangkar. Hal itu dikarenakan Masjid Sultan merupakan situs bersejarah.

“Karena Masjid Sultan merupakan cagar budaya, oleh karena itu kita tidak bisa sembarangan memudarnya, perlu koordinasi dengan pihak berwenang. Namun kita sudah melakukan identifikasi dan menemukan 80 titik yang memerlukan perbaikan-perbaikan utama,” demikian Ansar. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *