CAHAYASUMATERA.COM – Kebersihan dapat menjadi cerminan pengelolaan suatu wilayah, baik provinsi, kabupaten maupun kota.
Kota yang bersih akan meningkatkan kenyamanan hidup masyarakatnya.
Sedangkan kota yang kotor menggambarkan tiadanya kepemimpinan (autopilot).
Hal itu disampaikan oleh Menteri Dalam Negeri M. Tito Karnavian ketika memberikan sambutan pada acara GILAsSAMPAH (Gerakan Inovasi Langsung Tuntaskan Sampah) di Pantai Jerman, Kuta, Bali, Minggu 17 April 2022.
“Kalau daerahnya bersih, kotanya bersih, pemerintahannya bersih, manajemennya baik, masyarakat juga akan baik. Tapi kalau suatu daerah sampahnya bertebaran di mana-mana, sudah pasti ini pemerintahannya autopilot, kemudian masyarakatnya juga awut-awutan, turis juga malas datang,” kata Tito Karnavian.
Mendagri Tito mengungkapkan bahwa kebersihan suatu wilayah menjadi indikator penting yang menjadi perhatiannya dalam setiap kunjungan ke daerah.
“Saya sudah berkeliling ke seluruh provinsi, kalau kabupaten kota mungkin lebih dari separuhnya sudah saya kunjungi. Banyak daerah yang sudah mengolah sampah dengan baik tapi tidak sedikit juga kota yang sampahnya bertebaran seperti autopilot, tidak ada yang membersihkan,” kata dia.
Mendagri mengatakan kesempatan Indonesia menjadi tuan rumah KTT G20 perlu dimanfaatkan sebagai momentum perbaikan kebersihan di wilayah Bali dan seluruh Indonesia.
Walaupun peluncuran GILAsSAMPAH diadakan di Bali, dia berharap dari Bali gerakan tersebut menyebar ke seluruh Indonesia.
Untuk itu Kemendagri mendorong munculnya praktik-praktik terbaik (best practices) pengelolaan sampah di daerah dan direplikasi ke daerah lainnya. (*)