CAHAYSUMATERA.COM – Gubernur Ansar Ahmad melaporkan capaian strategis pembangunan yang telah dilaksanakan bersama Pemerintah Kabupaten/Kota dan Stakeholder lainnya yang terus membaik di provinsi Kepri, pada Rakor Pengendalian Inflasi dan Evaluasi APBD TA 2023 di Grand Ballroom Hotel Marriott Harbour Bay kota Batam provinsi Kepri Jumat (19/5/2023).
Ansar mengatakan, dalam kepemimpinannya dengan Wagub Marlin pertumbuhan ekonomi 2021 yang awalnya berada di 1,66 persen karena pandemi covid 19 naik menjadi 5,09 persen pada tahun 2022.
“Indeks Kerukunan Umat Beragama, Kepri menjadi provinsi terbaik ke 2 se-Sumatera dengan nilai 74,78. persen,” kata Ansar.
Selanjutnya untuk indeks kemiskinan di Kepri, Ansar menyebut juga terus turun di angka 6,03 dan jauh berada dibawah angka kemiskinan nasional yang ada di kisaran 9,54 persen.
“Untuk indeks pendidikan, Kepri menempati posisi terbaik ke 4 secara Nasional. Pun dengan kualitas kesehatan juga terus membaik,” ujarnya.
Terkait dengan pengangguran terbuka, Ansar menyebut juga terus berkurang dan mengalami penurunan. Sementara kunjungan wisatawan mancanegara ke Kepri dikatakan terus meningkat.
“Sepanjang 2022 wisman yang masuk ke kepri sebesar 785.155 wisatawan, jumlah ini naik banding pada 2021 saat masa pandemi covid 2021 yang hanya sebesar 24.332 wisman,” kata Ansar.
Selain itu, Ansar juga melaporkan realisasi penerapan Visa on Arrival (VoA) khusus kunjungan wisman ke Kepri kepada Mendagri Tito Karnavian. Ia mengatakan dengan angka Rp 500 ribu biaya PNBP-VOA wisman itu perbulan, Menurut Ansar masih terlalu tinggi, karena angka tersebut masih bisa diturunkan, mengingat kunjungan wisman ke Kepri yang rata-rata hanya 3 sampai 4 hari saja.
Kemudian terkait evaluasi pelaksanaan APBD Provinsi Kepri Tahun Anggaran 2022, Ansar menyebut telah terealisasi sebesar Rp 3,9 Triliun dengan capaian itu, realisasi umum keuangan APBD Kepri pada 2022 dikatakan Ansar mencapai 98 persen.
“Baik untuk belanja operasi, belanja modal, belanja tidak terduga dan belanja transfer,” sebutnya.
Tito Karnavian Ingatkan Kepala Daerah Jaga Inflasi
Sementara itu, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengatakan, sangat mengapresiasi capaian pertumbuhan ekonomi Kepri yang diakuinya tumbuh dengan baik.
Hal ini kata Tito, tidak terlepas dari peran besar sektor swasta yang ikut mendorong perekonomian terderek dengan baik.
“Saya akui, tidak semua daerah bisa tumbuh perekonomiannya secara bagus, karena peran pemerintah dan juga swasta sangat dibutuhkan,” ujarnya.
Kepada kepala Daerah, Mendagri Tito juga menekankan, agar memperhatikan permasalahan inflasi di daerah. Karena menurutnya, naiknya inflasi akan mempengaruhi faktor, mulai dari kenaikan harga kebutuhan pokok, begitu juga dengan peredaran uang, kenaikan suku bunga, suplai barang yang kurang, distribusi barang yang mengalami gangguan serta mahalnya harga subsidi pupuk.
“Atas hal itu, Saya mendorong setiap pemerintah daerah termasuk di Kepri, untuk terus secara kreatif, bisa meningkatkan pendapatan asli daerahnya guna membangun kemandirian fiskal, sehingga berbagai program pembangunan daerah, dapat berjalan secara maksimal yang muaranya, akan meningkatkan kemajuan dan kesejahteraan daerah itu sendiri” kata Tito Karnavian.
Acara rakor ini, juga dihadiri Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FKPD) Provinsi Kepri, Ketua DPRD Provinsi Kepri, Bupati/Walikota se-Kepri, Sekretaris Daerah Provinsi Kepri dan Sekretaris Kabupaten/Kota dan para peserta serta hadirin dan undangan lainnya. (*)