Mendagri: Hasil Serologi Survei Nasional Bantu Kebijakan Penanganan Covid-19

Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian memimpin Rapat Koordinasi dengan kepala daerah terkait kesiapan penanggulangan pandemi COVID-19 masa Natal dan tahun baru 20222, serta penanganan varian Omicron di Kantor Pusat Kemendagri, Jakarta, Senin (27/12/2021). Dalam rakor tersebut Mendagri bersama Menkes melarang adanya kegiatan yang akan menimbulkan kerumunan seperti pawai hingga pesta kembang api guna mencegah penyebaran COVID-19, khususnya varian Omicron, serta mal dan restoran tetap buka dengan jumlah pengunjung 75 persen serta penerapan PeduliLindungi. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
banner 120x600

CAHAYASUMATERA.COM – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengatakan hasil serologi survei nasional dapat membantu pemerintah untuk mengambil kebijakan relaksasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), menggenjot percepatan vaksinasi dan penerapan protokol kesehatan di seluruh wilayah Indonesia.

Hal tersebut disampaikan Tito saat memberikan keterangan pers dalam acara pemaparan hasil serologi survei nasional yang disiarkan dari akun YouTube Kementerian Kesehatan, Jumat (18/3/2022).

Tito menerangkan vaksinasi menjadi salah satu upaya pemerintah dalam menanggulangi pandemi, karena dapat memberikan antibodi kepada masyarakat, sehingga terjadi kekebalan kelompok atau herd immunity.

“Oleh karena itu, selain dari data vaksinasi dan data yang terkena Covid-19 dan terdata di fasilitas kesehatan, kita ingin mengetahui berapa banyak yang sudah memiliki antibodi karena terpapar, tapi tidak sadar atau memang tidak berobat tapi sembuh,” kata Tito Karnavian.

Hasil serologi survei nasional, menurut Tito akan menjadi temuan yang menarik dan juga bisa menjawab pertanyaan publik terkaitnya penurunan angka kasus Covid-19 yang terjadi beberapa waktu terakhir ini.

“Pada bulan November-Desember (tahun lalu) kalau tidak salah Kemendagri dan Kemenkes melakukan penelitian di 100 kabupaten/kota di semua provinsi. Hasilnya bisa menjawab pertanyaan kenapa saat itu terjadi penurunan yang sangat rendah,” ujar Tito Karnavian.

Selain itu, hasil serologi survei nasional juga dapat dimanfaatkan untuk menentukan langkah atau strategi kedepan dalam penanganan Covid-19.

“Jadi kalau seandainya prevelensi antibodinya masih rendah, maka kita harus genjot habis-habisan vaksinasinya dan protokol kesehatan harus ketat. Tapi kalau prevelensi antibodinya cukup tinggi, vaksinasi tetap juga dilaksanakan tapi dengan target-target tertentu, sasarannya di masyarakat yang belum memiliki antibodi. Daerah yang tinggi antibodi masyarakatnya, otomatis relaksasi dapat dilakukan meskipun tidak sepenuhnya,” terang Tito Karnavian. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *