Tito Sebut RUU Terkait Pemekaran Papua untuk Mempercepat Pembangunan

banner 120x600

CAHAYASUMATERA.COM – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian berbicara soal Rancangan Undang-Undang (RUU) terkait pemekaran Papua yang baru saja disetujui menjadi RUU usul inisiatif DPR. Tito mengatakan RUU pemekaran Papua termasuk agenda pemerintah dalam mewujudkan percepatan pembangunan.
“(Pertimbangan pemekaran Papua) Percepatan pembangunan,” kata Tito kepada wartawan usai rapat kerja bersama Komisi II DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (13/4/2022).

Tito menilai pembangunan di sejumlah wilayah Papua terlambat. Dia menyebut kemajuan terjadi saat dilakukan pemekaran di Papua Barat.”Ya harapan kita kan kita tahu bahwa di sana itu di Papua itu kan pembangunannya kan terlambat dibanding dengan daerah lain, walaupun daerah lain ada sukses saya tahu. Tapi kan baru berintegrasi kan tahun 1969,” kata Tito.

Mantan Kapolri itu menyebut ketimpangan tersebut terlihat saat dia menjadi Kapolda Papua pada 2012-2014, terutama di wilayah Papua Pegunungan Tengah. Tito menyebut pemekaran provinsi di Papua saat ini berkaca pada pemekaran Provinsi Papua Barat yang dia klaim membawa kemajuan di sana.

“Saya juga mantan Kapolda di sana. Saya melihat memang ada ketimpangan, pegunungan terutama. Bukan berarti daerah yang lain tidak, tapi kita mengambil model yang di Papua Barat, begitu Papua Barat dimekarkan terjadi percepatan luar biasa,” ujarnya.

“Sorong, Manokwari, yang dulunya kecamatan, sudah berkembang. (Kabupaten) Tambrauw dulu tertutup, (Kabupaten) Maybrat dulu terisolasi, sekarang tumbuh terbuka,” lanjut dia.

Dia mengatakan pemekaran Papua yang berorientasi pada percepatan pembangunan bukan berarti daerah lain sudah sejahtera. Menurutnya, ketimpangan itu terjadi di sejumlah wilayah di sana.

“Nah kami mengambil model itu ingin ada percepatan pembangunan Papua bukan berarti daerah-daerah lain juga sudah sejahtera, tidak. Tapi kita melihat memang silakan datang ke sana di gunung-gunung ya, ada ketimpangan itu karena mereka terlambat. Baru bergabung tahun 1969 yang lain tahun 1965,” katanya.

Dengan demikian, lanjut Tito, perlu pemekaran Papua agar pembangunan di sana maju sebagaimana yang dia sebut terjadi di Papua Barat.

“Oleh karena itu, perlu percepatan pembangunan, mengambil model Papua Barat,” katanya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *